Cute...

Senin, 26 Desember 2011

GuRu dan Seman9atNya

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan
pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan.
Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.

Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi
anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat
menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. Ada kenikmatan
tersendiri, berada di tengah anak-anak dengan latar belakang Cerebral Palsy
(sindroma gangguan otak belakang).

Suatu ketika, saya diminta untuk mendampingi seorang guru, di sebuah kelas
khusus bagi penyandang cacat. Kelas itu, disebut dengan kelas persiapan, sebuah
kelas yang berada dalam tingkatan awal di YPAC Jakarta. Lazimnya, anak-anak
disana berumur antara 9-12 tahun, tapi kemampuan mereka setara dengan anak
berusia 4-5 tahun, atau kelas 0 kecil.
Saat hadir disana, kelas tampak ramai. Mereka rupanya sedang bermain susun
bentuk dan warna. Ada teriak-teriakan ganjil yang parau, dan hentakan-hentakan
kepala yang konstan dari mereka. Ada pula tangan-tangan yang kaku, yang sedang
menyusun keping-keping diagram. Disana-sini terserak mainan kayu dan plastik.
Riuh. Bangku-bangku khusus berderak-derak, bergesek dengan kursi roda sebagian
anak yang beradu dengan lantai.

Saya merasa canggung dengan semua itu. Namun, perasaan itu hilang, saat melihat
seorang guru yang tampak begitu telaten menemani anak-anak disana.
“Mari masuk,  duduk sini dekat Si Abang, dia makin pinter lho bikin huruf,” begitu panggilnya
kepada saya. Saya berjalan, melewati anak-anak yang masih sibuk dengan tugas
mereka. Ah benar saja, si Abang, anak berusia 11 tahun yang mengalami Cerebral
Palsy dengan pembesaran kepala itu, tampak tersenyum kepada saya. Badannya
melonjak-lonjak, tangannya memanggil-manggil seakan ingin pamer dengan
kepandaiannya menyusun huruf.

Subhanallah, si Abang kembali melonjak-lonjak. Saya kaget. Saya tersenyum. Dia
tergelak tertawa. Tak lama, kami pun mulai akrab. Dia tak malu lagi dibantu
menyusun angka dan huruf. Susun-tempel-susun-tempel, begitu yang kami lakukan.
Ah, saya mulai menikmati pekerjaan ini. Dia pun kini tampak bergayut di tangan
saya. Tanpa terasa, saya mengelus kepalanya dan mendekatkannya ke dada. Terasa
damai dan hangat.

Sementara di sudut lain, sang Ibu guru tetap sabar sekali menemani semua anak
disana. Dituntunnya tangan anak-anak itu untuk meniti susunan-susunan gambar.
Dibimbingnya setiap jemari dengan tekun, sambil sesekali mengajak mereka
tersenyum. Tangannya tak henti mengusap lembut ujung-ujung jemari lemah itu.
Namun, tak pernah ada keluh, dan marah yang saya dengar.
Waktu berjalan begitu cepat. Dan kini, waktunya untuk pulang. Setelah
membereskan beberapa permainan, anak-anak pun bersiap di bangku masing-masing.
Dduh, damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan posisi serapih-rapihnya.
Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, saya yakin,
membuat setiap orang tersenyum. Ibu guru pun mulai memimpin doa, memimpin setiap
anak untuk mengatupkan mata dan memanjatkan harap kepada Tuhan.

Damai. Damai sekali mata-mata yang mengatup itu. Teduh. Teduh sekali melihat
mata mereka semua terpejam. Empat jam sudah saya bersama “malaikat-malaikat”
kecil itu. Lelah dan penat yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding
dengan pengalaman batin yang saya alami. Kini, mereka bergerak, berbaris menuju
pintu keluar. Tampak satu persatu kursi roda bergerak menuju ke arah saya.
Ddduh, ada apa ini?
Lagi-lagi saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam,
mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil
berkata, “Selamat siang Pak Guru..” Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya
melambung. Pak guru…Pak Guru, begitu ucap mereka satu persatu. Kursi roda
mereka berderak-derak setiap kali mereka mengayuhnya menuju ke arah saya.
Derak-derak itu kembali membuat saya terharu, membayangkan usaha mereka untuk
sekedar mencium tangan saya.

Anak yang terakhir telah mencium tangan saya. Kini, tatapan saya bergerak ke
samping, ke arah punggung anak-anak yang berjalan ke pintu keluar. Dalam diam
saya berucap, “..selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat
kecilku…” Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak. Saya
biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga
kepada perjuangan mereka, dan juga haru pada semangat yang mereka punya.
***
Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan
yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga
pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab
mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.
Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya
kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar
pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.
Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik
mereka.

Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar
mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang
banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita
menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?
Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu,
dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang
berbeda disana. Cobalah. Rasakan....

***********************************************************************

Kamis, 27 Oktober 2011

SMA N 2 Solok Selatan

  
Pada tanggal 30 Mei  1991, didirikanlah SMA N 1 Sangir dalam lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok. Pada akhirya, pada tahun 2004 dimekarkanlah Solok Selatan menjadi kabupaten baru, sehingga SMA N 1 Sangir beralih nama menjadi SMA N 2 Solok Selatan. SMA N 2 Solok Selatan ini terletak di Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, 27378.
Drs. Zulkarnaini sebagai kepala sekolah pertama di SMA N 1 Sangir yang sekarang SMA N 2 Solok Selatan ini beserta seluruh jajaran yang terkait di sekolah tersebut merancang dan menetapkan visi dan misi sekolah. “Berprestasi dan disiplin berlandaskan imtaq dan iptek” ditetapkan sebagai visi  sekolah. Sedangkan misinya adalah :
1.       Meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan menerapkan teknologi informasi (ICT).
2.       Meningkatkan mutu pendidikan sesuai tuntutan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
3.       Meningkatkan prestasi dalam ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki.
4.       Menumbuhkan sikap kreatif, inovatif dan dinamis dikalangan warga sekolah
5.       Meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan
6.       Meningkatkan kegiatan keagamaan dan peringatan hari besar Islam untuk memupuk iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
7.       Melakukan penilaian dengan menerapkan ICT.
8.       Disiplin dalam proses belajar mengajar
9.       Meningkatkan penguasaan Iptek bagi pendidik dan Tendik
 
Dari tahun ke tahun, dengan adanya mutasi dan penyegaran di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan, maka pada tahun 2010 diangkat Drs. M. Jarad sebagai kepala sekolah yang ke-8 di sekolah ini. Jumlah tenaga pendidik dan tendik berjumlah 45 orang, dengan status PNS sebanyak 31 orang dan PTT sebanyak 14 orang. Jumlah siswa dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan, pada tahun 2007 berjumlah 7 rombel, tahun 2008 berjumlah 9 rombel, tahun 2009 berjumlah 9 rombel, tahun 2010 berjumlah 11 rombel, dan tahun 2011 berjumlah 15 rombel.
Pada tahun 2011, sekolah yang berakreditasi B ini melaksanakan proses belajar mengajar 2 shift, kelas XI dan XII dilaksanakan pada shift pagi dan kelas X pada shift siang. Pelaksanaan 2 shift ini terjadi karena keterbatasan sarana dan prasarana sekolah baik jumlah lokal maupun jumlah kursi dan meja yang masih belum mencukupi. Namun hal ini direncanakan untuk periode ke depan tidak ada lagi proses belajar mengajar yang dilaksanakan 2 shift, diharapkan semuanya masuk pagi.
Berbagai prestasi akademik sekolah yang pernah diraih sbb :
1.       Tahun 2008 :
a.       Juara I Olimpiade Biologi, tingkat kabupaten
b.      Juara I Olimpiade Ekonomi, tingkat kabupaten
c.       Juara I Olimpiade Astronomi, tingkat kabupaten
d.      Juara II Olimpiade Kebumian, tingkat kabupaten
e.      Juara II Olimpiade Kimia, tingkat kabupaten
2.       Tahun 2009 :
a.       Juara I dan II Olimpiade Ekonomi, tingkat kabupaten
b.      Juara I dan II Olimpiade Matematika, tingkat kabupaten
c.       Juara  II Olimpiade Kebumian, tingkat kabupaten
d.      Juara II Olimpiade Biologi, tingkat kabupaten
3.       Tahun 2010 :
a.       Juara I dan II Olimpiade Kebumian, tingkat kabupaten
b.      Juara II Olimpiade Ekonomi, tingkat kabupaten
 
4.       Tahun 2011 :
a.       Juara I Olimpiade Ekonomi, tingkat kabupaten
b.      Juara I Olimpiade Kebumian, tingkat kabupaten
c.       Juara II Olimpiade Matematika, tingkat kabupaten
d.    Juara III Olimpiade Fisika, tingkat kabupaten.



Link to Smandu Solsel : 
http://sman2solsel.blogspot.com

Diklat Peningkatan Kompetensi Guru dalam PBM Berbasis Tekkom dan Informasi

    
     Diklat Peningkatan Kompetensi Guru dalam PBM Berbasis Tekkom dan Informasi diselenggarakan pada tanggal 26 September 2011 s/d 01 Oktober 2011 oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga melalui UPTD Balai Tekkomdik. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memanfaatkan dan mengembangkan bahan ajar interaktif berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
     Diklat ini diikuti oleh 40 orang peserta yaitu guru SMA dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Dimana, materi yang disajikan disini adalah :
     - Pembuatan media  presentasi ( Ms. Power Point )
     - Director
     - Bahan ajar berbasis online dan rumah belajar
     - Pembuatan blog edukatif.
                 

     Dengan adanya diklat ini, kami sebagai peserta mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru, dan semua itu tentu sangat bermanfaat bagi kami sebagai seorang guru (pendidik), sehingga setelah selesai diklat kami bisa memanfaatkan dan menerapkan ilmu yang telah kami peroleh dalam proses belajar mengajar di sekolah. Disamping itu, antara sesama peserta, kami bisa saling mengenal dan terjalin hubungan silaturrahmi yang baik, sehingga kami bisa saling bertukar fikiran, pengalaman, ilmu dan saling membantu satu sama lain. Tidak hanya selama diklat saja, tetapi sampai sekarang dan seterusnya. ( malah ada juga yang saling curhat2an secara online, hehehehehe...........)

     Kami mengharapkan diklat ICT ini ada kelanjutannya dimasa yang akan datang, sehingga kami bisa lebih banyak menggali ilmu khususnya dibidang TIK, karena semakin hari teknologi semakin cepat berkembang. Jadi, diharapkan tidak ada lagi guru yang gaptek.
SEMOGA.................

 Alamat blogspot peserta :
1. Ike Wardani : http://ikewardani.blogspot.com
2. Hilma Suryani : http://hilmasuryani.blogspot.com
3. Warastuti : http://wtuti95.blogspot.com
4. Elvanis Rozalinda : http://rozalinda75.blogspot.com
5. Indra Susanti : http://indrasusanti13.blogspot.com
6. Fatrianis : http://fatrianis.blogspot.com
7. Haswinda Abdi : http://windahasabdi.blogspot.com
8. Elvi Sasmita : http://elvi-sasmita.blogspot.com
9. Irzanita : http://irzanita-nietha.blogspot.com
10. Ferawaty : http://ferawaty18.blogspot.com
11.Salmi Afwani : http://salmiafwani.blogspot.com
12. Rismaroza : http://rissyafri.blogspot.com
14. Gusmai Yendrawati : http://gusmaiyendrawati.blogspot.com
15. Vitria, S.Pd : http://vitriaamri.blogspot.com
16. M. Randra Hernos, S.Pd : http://ba124ni.blogspot.com
17. Indria Firsta, Z, S.Pd : http://indriafirsta.blogspot.com
18. Masrizal : http://masrizal-masrizal.blogspot.com
19. Dince Putri Juita : http://dincemurdifin.blogspot.com
20. Rosyanti : http://rosyanticania.blogspot.com
21. Rosi Putri Dewi : http://rosiputridewi-rosi.blogspot.com
22. Kasmawati : http://kasmawatismarak.blogspot.com
23. Evizalinda : http://evizalinda.blogspot.com
24. Syahrul : http://syahrulkr.blogspot.com
25. Ananda Silfia : http://anandasilfia.blogspot.com
26. Helimursida, S.Pd : http://helimursida71.blogspot.com
27. Anggia Maharani : http://anggiamaharani48.blogspot.com
28. Nora Endrita : http://noraendrita.blogspot.com
29. Adesfialdi : http://adesfialdi.blogspot.com
30. Eliwati : http://eliwati-eliwati.blogspot.com
31. Irjal : http://irjalchairuddin.blogspot.com
32. Widya Kurniatul Awalia : http://widyakawalia.blogspot.com
33. Yenni Fitria, S.Pd : http://fyenni73.blogspot.com
34. Silvia Meilaty, S.Si : http://physickweekschool.blogspot.com
35. Meta Safitri Kencana, S.Pd : http://metasafitri.blogspot.com
36. Astuti : http://tutinasril.blogspot.com
37. Dila Suherta, S.kom : http://edukatif-nendi.blogspot.com
38. Rasya Anggraini : http://rasyaanggraini.blogspot.com
39. Yanverismart : http://yanverismart.blogspot.com


Kamis, 29 September 2011

MENGAPA CINCIN KAWIN DISEMATKAN DI JARI MANIS...????

Jari manis manusia identik dengan cincin perkawinan. Banyak yang bertanya, kenapa cincin perkawinan harus disematkan di jari manis, tidak di jari lain?

Ada mitos yang menyebutkan bahwa ibu jari mewakili orangtua, jari telunjuk mewakili saudara-saudara (adik-kakak), jari kelingking tentang anak-anak, dan jari manis mewakili pasangan hidup.

Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis kita sebagai “pelabuhan” cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah disatukan.

Untuk membuktikannya, tidak ada salahnya Anda mencoba gerakan di bawah ini:

1. Pertama, tunjukkan telapak tangan Anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).

Mengapa Cincin Kawin Disematkan di Jari Manis.?

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.

3. Lalu cobalah buka ibu jari Anda. Ibu jari yang mewakili orang tua bisa dibuka karena kita akan membentuk suatu keluarga baru. Hal ini berarti kita akan membentuk kehidupan baru yang terpisah dari orangtua.

5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda. Jari telunjuk mewakili kakak dan adik Anda. Jari itu bisa terbuka karena mereka mereka akan memiliki keluarga dan kehidupan sendiri yang terpisah dengan Anda.

6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking. Jari yang mewakili anak-anak Anda ini juga dibuka. Cepat atau lambat anak-anak juga akan membentuk keluarga dan kehidupan baru yang terpisah dengan Anda.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingking Anda. Coba buka jari manis Anda tempat di mana kita menaruh cincin perkawinan. Anda akan akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Jari manis ini mewakili suami dan istri. Artinya, selama hidup Anda dan pasangan akan terus bersama satu sama lain dalam menjalani kehidupan.

Itulah alasan cincin kawin disematkan di jari manis. Sehingga Anda dan pasangan akan terus bersama dan tak bisa terpisahkan dalam menjalani kehidupan

Rabu, 28 September 2011