Cute...

Rabu, 29 Agustus 2012

"Catatan Buku Cokelat"

Lima tahun usia pernikahanku dengan Ellen sungguh masa yang sulit. Semakin hari semakin tidak ada kecocokan diantara kami. Kami bertengkar karena hal-hal kecil. Karena Ellen lambat membukakan pagar saat aku pulang kantor. Karena meja sudut di ruang keluarga yang ia beli tanpa membicarakannya denganku, bagiku itu hanya membuang uang saja.

Hari ini, 27 Agustus adalah ulang tahun Ellen. Kami bertengkar pagi ini karena Ellen kesiangan membangunkanku. Aku kesal dan tak mengucapkan selamat ulang tahun padanya, kecupan di keningnya yang biasa kulakukan di hari ulang tahunnya tak mau kulakukan. Malam sekitar pukul 7, Ellen sudah 3 kali menghubungiku untuk memintaku segera pulang dan makan malam bersamanya, tentu saja permintaannya tidak kuhiraukan.

Jam menunjukkan pukul 10 malam, aku merapikan meja kerjaku dan beranjak pulang. Hujan turun sangat deras, sudah larut malam tapi jalan di tengah kota Jakarta masih saja macet, aku benar-benar dibuat kesal oleh keadaan. Membayangkan pulang dan bertemu dengan Ellen membuatku semakin kesal! Akhirnya aku sampai juga di rumah pukul 12 malam, dua jam perjalanan kutempuh yang biasanya aku hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai di rumah.
Kulihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga. Sempat aku berhenti di hadapannya dan memandang wajahnya. “Ia sungguh cantik” kataku dalam hati, “Wanita yang menjalin hubungan denganku selama 7 tahun sejak duduk di bangku SMA yang kini telah kunikahi selama 5 tahun, tetap saja cantik”. Aku menghela nafas dan meninggalkannya pergi, aku ingat kalau aku sedang kesal sekali dengannya.

Aku langsung masuk ke kamar. Di meja rias istriku kulihat buku itu, buku coklat tebal yang dimiliki oleh istriku. Bertahun-tahun Ellen menulis cerita hidupnya pada buku coklat itu. Sejak sebelum menikah, tak pernah ia ijinkan aku membukanya. Inilah saatnya! Aku tak mempedulikan Ellen, kuraih buku coklat itu dan kubuka halaman demi halaman secara acak.

14 Februari 1996. Terima kasih Tuhan atas pemberianMu yang berarti bagiku, Vincent, pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku.
Hmm… aku tersenyum, Ellen yakin sekali kalau aku yang akan menjadi suaminya.

6 September 2001, Tak sengaja kulihat Vincent makan malam dengan wanita lain sambil tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidak pindah ke lain hati.
Jantungku serasa mau berhenti…

23 Oktober 2001, Aku menemukan surat ucapan terima kasih untuk Vincent, atas candle light dinner di hari ulang tahun seorang wanita dengan nama Melly. Siapakah dia Tuhan? Bukakanlah mataku untuk apa yang Kau kehendaki agar aku ketahui…
Jantungku benar-benar mau berhenti. Melly, wanita yang sempat dekat denganku disaat usia hubunganku dengan Ellen telah mencapai 5 tahun.
Melly, yang karenanya aku hampir saja mau memutuskan hubunganku dengan Ellen karena kejenuhanku. Aku telah memutuskan untuk tidak bertemu dengan Melly lagi setelah dekat dengannya selama 4 bulan, dan memutuskan untuk tetap setia kepada Ellen. Aku sungguh tak menduga kalau Ellen mengetahui hubunganku dengan Melly.

4 Januari 2002, Aku dihampiri wanita bernama Melly, Ia menghinaku dan mengatakan Vincent telah selingkuh dengannya. Tuhan, beri aku kekuatan yang berasal daripadaMu.
Bagaimana mungkin Ellen sekuat itu, ia tak pernah mengatakan apapun atau menangis di hadapanku setelah mengetahui aku telah menghianatinya. Aku tahu Melly, dia pasti telah membuat hati Ellen sangat terluka dengan kata-kata tajam yang keluar dari mulutnya. Nafasku sesak, tak mampu kubayangkan apa yang Ellen rasakan saat itu.

14 Februari 2002, Vincent melamarku di hari jadi kami yang ke-6. Tuhan apa yang harus kulakukan? Berikan aku tanda untuk keputusan yang harus kuambil.

14 Februari 2003, Hari minggu yang luar biasa, aku telah menjadi Nyonya Alexander Vincent Winoto. Terima kasih Tuhan!

18 Juli 2005, Pertengkaran pertama kami sebagai keluarga. Aku harap aku tak kemanisan lagi membuatkan teh untuknya. Tuhan, bantu aku agar lebih berhati-hati membuatkan teh untuk suamiku.

7 April 2006, Vincent marah padaku, aku tertidur pulas saat ia pulang kantor sehingga ia menunggu di depan rumah agak lama. Seharian aku berada mall mencari jam idaman Vincent, aku ingin membelikan jam itu di hari ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Tuhan, beri kedamaian di hati Vincent agar ia tidak marah lagi padaku, aku tak akan tidur di sore hari lagi kalau Vincent belum pulang walaupun aku lelah.
Aku mulai menangis, Ellen mencoba membahagiakanku tapi aku malah memarahinya tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Jam itu adalah jam kesayanganku yang kupakai sampai hari ini, tak kusadari ia membelikannya dengan susah payah.

15 November 2007, Vincent butuh meja untuk menaruh kopi di ruang keluarga, dia sangat suka membaca di sudut ruang itu. Tuhan, bantu aku menabung agar aku dapat membelikan sebuah meja untuk Vincent.
Aku tak dapat lagi menahan tangisanku, Ellen tak pernah mengatakan meja itu adalah hadiah untukku. Ya, ia memang membelinya dan menaruhnya di ruang keluarga.

Aku sudah tak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Ellen sungguh diberi kekuatan dari Tuhan untuk mencintaiku tanpa syarat. Aku berlari keluar kamar, kukecup kening Ellen dan ia terbangun… “Maafkan aku Ellen, Aku mencintaimu, Selamat ulang tahun…”



                                                  ******************************

Senin, 30 Januari 2012

Bersikap Apa Adanya



 
 
 
 
 
 


mawar merahTanpa sadar banyak orang hidup dalam tekanan. Bukan karena beban terlalu berat, atau kekuatan tak memadai. Namun, karena tidak mau berterus terang. Hidup dalam kepura-puraan tak memberikan kenyamanan. Bersikaplah apa adanya. Bila anda kesulitan, jangan tolak bantuan. Sikap terus terang membuka jalan bagi penerimaan orang lain. Persahabatan dan kerja sama membutuhkan satu hal yang sama, yaitu keakraban di antara orang-orang. Keakraban tercipta bila satu sama lain saling menerima. Sedangkan penerimaan yang tulus hanya terujud dalam kejujuran dan terus terang.


 

Kepura-puraan itu bagaikan bunga mawar plastik dengan kelopak dan warna sempurna, namun tak mewangi. Meski mawar asli tak seindah tiruannya dan segera layu, kita tetap saja menyukainya. Mengapa ? karena ada detak kehidupan alam disana. Hidup dalam kejujuran adalah hidup alami yang sejati. Hidup berpura-pura sama saja membohongi hidup itu sendiri. Anda bisa memilih untuk hidup apa adanya, dan berhak menginjakkan kaki di bumi ini. Atau, hidup berpura-pura dalam dunia ilusi....

....................**********.....................**********......................***********.......................

Senin, 16 Januari 2012

AbOuT Love....

Apa definisi anda tentang cinta?
gambar cintaMasing-masing dari kita mungkin beranggapan berbeda untuk menjelaskan apa itu cinta. Terkadang cinta itu seperti duri yang tajam tapi tak jarang pula cinta itu seperti intan yang bersinar. Apakah Anda adalah salah satu orang yang sering atau pernah gagal dalam menjalani cinta?

Bila kita mencintai seseorang entah itu saudara kita, orang tua kita, ataupun teman dekat kita bahkan mungkin pacar kita, tak jarang kita rela untuk berkorban untuk mereka. Kita akan bahagia saat melihat orang yang kita cintai bahagia. Kita akan sedih saat mereka juga sedih.
Pernahkah Anda merasa telah berkorban banyak untuk orang yang kita cintai namun mereka seperti tak memperdulikan kita ataupun tidak melihat keberadaan kita?
Bila iya, coba kita renungkan sejenak apa yang membuat kita bisa dalam keadaan yang demikian. Disini kita bukan mencari SIAPA yang salah tapi lebih ke BAGAIMANA kita memecahkan masalah ini. Memang sakit saat kita sudah memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai namun keberadaan kita tidak dinggap, namun satu hal untuk anda “Berilah yang terbaik untuk orang yang kita cintai walaupun apa yang kita lakukan tidak diperdulikan olehnya, yang terpenting adalah kita telah memberikan apa yang terbaik untuknya secara ikhlas tanpa mengahrapkan imbalan. Karena cinta itu sesungguhnya tidak mengharapkan pamrih”.

Apakah Anda sedang jatuh cinta saat ini? Pasti detik demi detik di hadapan Anda selalu terbayang orang yang Anda cintai. Menyenangkan memang. Sudah berapa besar atau persenkah Anda mencurahkan cinta Anda dengan pasangan Anda? 50%?100%?
Disini Anda perlu menahan sedikit luapan senang anda sejenak untuk menentukan seberapa besar cinta yang Anda curahkan pada pasangan Anda. 1 saran yang mungkin egois tapi mungkin akan sedikit membawa kebaikan yaitu berilah pasangan Anda 50% dari cinta yng Anda miliki. Hal ini bukan berarti kita tidak sepenuhnya cinta kepada pasangan kita. BUKAN! melainkan kita harus bisa mengendalikan perasaan cinta yang ada dalam diri kita karena disini kita juga akan menerima efek dari cinta yang kita rasakan.

Coba Anda renungkan bila Anda memberi cinta pada pasangan Anda 100% dan pada suatu saat Anda dan pasangan Anda menemui kegagalan dalam berhubungan entah apapun bentuknya mungkin kita sudah tidak berdaya lagi ibaratnya kita melambung tinggi badan kita ke awan setinggi-tingginya lalu kita terhalang sesuatu dan akhirnya kita jatuh, tentu menyakitkan bukan? begitu pula dengan cinta, Semakin banyak cinta yang kita curahkan pada pasangan kita semakin tinggi juga risiko yang harus kita terima. Maka dari itu tidak ada salahnya kita berikan 50% cinta kita pada orang yang kita cintai dan 50% lainnya kita beri ke saudara kita dan sahabat kita karena bila 50% cinta untuk pasangan Anda hilang, Anda tidak terlalu terpukul dan kita masih bisa disembuhkan dengan keberadaan saudara dan sahabat-sahabat kita ^^

Namun kembali kepada Anda masing-masing, karena setiap orang dari Anda mempunyai pandangan berbeda tentang cinta. Bagaimanapun cinta Anda dan Siapapun cinta Anda, jangan sia-sia kan keberadaan mereka, karena suatu saat kita akan merasa sedih saat mereka sudah tidak di samping kita(terutama keluarga kita).^^